rumpibanget.blogspot.com - Lupus adalah penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang keliru sehingga mulai menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Inflamasi akibat lupus dapat menyerang berbagai bagian tubuh, misalnya: Kulit, Sendi, Sel darah, Paru-paru, Jantung. maka dari itu Pentingnya Mengetahui Gejala Penyakit Lupus dan Cara Penanganannya.
Jenis-Jenis Penyakit Lupus
Systemic lupus erythematosus
Lupus ini pada awalnya dapat berefek pada bagian tubuh manapun. Sistem di dalam tubuh yang secara umum terkena adalah sendi, kulit, paru-paru, ginjal dan darah. Ketika pada umumnya orang berbicara mengenai lupus, lupus tersebut biasanya adalah systemic lupus erythematosus.Discoid lupus erythematosus
Lupus ini berefek hanya pada kulit. Mereka dengan lupus discoid mengalami ruam pada wajah, leher dan kulit kepala. Sejumlah kecil mereka dengan discoid lupus juga dapat mengalami systemic lupus erythematosus, meskipun tidak mungkin untuk memprediksi siapa saja yang akan mengalami bentuk lupus yang lebih serius.Drug-induced lupus erythematosus
Lupus ini terjadi setelah kamu menggunakan obat tertentu. Tidak semua orang yang menggunakan obat tersebut mengalami lupus. Lupus jenis ini berefek pada berbagai sistem di dalam tubuh. Tanda dan gejala biasanya hilang ketika kamu berhenti menggunakan obat yang menyebabkan lupus jenis ini terjadi.Neonatal lupus
Merupakan bentuk langka dari lupus yang berefek pada bayi yang baru lahir. Ibu degan antibody tertentu yang memiliki hubungan terhadap penyakit autoimun dapat menurunkannya pada bayi mereka –bahkan jika sang ibu tidak memiliki tanda maupun gejala penyakit autoimun tersebut. Neonatal lupus dapat hilang sebelum menunjukkan perkembangannya. Dalam kasus yang lebih serius dapat menyebabkan masalah pada sistem elektrik jantung (congenital heart block).[next]Ciri dan Gejala Penyakit Lupus
Dua kasus lupus tidak sepenuhnya serupa. Tanda dan gejela yang terjadi dapat datang dengan tiba-tiba atau berkembang secara perlahan, dapat ringan atau parah, dan dapat bersifat sementara atau permanen. Banyak dari mereka dengan lupus memiliki karakteristik episodik dengan tanda dan gejala yang memburuk untuk sementara waktu kemudian membaik atau bahkan hilang untuk satu waktu.[post_ads]
Tanda dan gejala lupus yang kamu alami didasarkan pada sistem tubuh bagian mana yang terkena efek penyakit ini. Tapi secara umum, tanda dan gejala lupus antara lain:
- Lelah
- Demam
- Hilang berat badan atau berat badan meningkat
- Ruam yang berbentuk seperti kupu-kupu pada wajah yang menutupi pipi dan hidung
- Luka pada kulit yang timbul atau parah ketika terkena sinar matahari
- Radang pada mulut
- Rambut rontok
- Jari dan kuku yang memutih atau membiru ketika terkena dingin atau saat stress (Raynaud’s phenomenon)
- Napas pendek
- Nyeri pada dada
- Mata kering
- Mudah memar
- Gelisah
- Depresi
- Hilang ingatan
Lupus akibat penggunaan obat
Efek samping obat pasti berbeda-beda pada tiap orang. Terdapat lebih dari 100 jenis obat yang dapat menyebabkan efek samping yang mirip dengan gejala lupus pada orang-orang tertentu.Gejala lupus akibat obat umumnya akan hilang jika kamu berhenti mengonsumsi obat tersebut sehingga kamu tidak perlu menjalani pengobatan khusus. Tetapi jangan lupa untuk selalu berkonsultasi kepada dokter sebelum kamu memutuskan untuk berhenti mengonsumsi obat dengan resep dokter.[next]
Diagnosis Lupus
Gejala lupus eritematosus sistemik (systemic lupus erythematosus/SLE) kerap mirip dengan penyakit lain yang sangat umum sehingga sulit untuk didiagnosis. Selain itu, gejala yang dialami tiap penderita juga berbeda dan terkadang tidak konsisten. Ada penderita yang mungkin hanya merasakan gejala ringan untuk beberapa waktu atau tiba-tiba bertambah parah pada saat-saat tertentu.
Tetapi hasil yang positif tidak selalu berarti kamu mengidap SLE, jadi tes antibodi anti-nuklir tidak bisa dijadikan patokan untuk penyakit ini. Tes lain juga dibutuhkan untuk memastikan diagnosis.
Jumlah antibodi anti-DNA akan meningkat saat SLE bertambah aktif. Karena itu, hasil tes kamu akan meningkat drastis saat kamu mengalami serangan yang parah.
Tetapi orang-orang yang tidak menderita SLE juga dapat memiliki antibodi ini.
Proses ini akan membantu dokter untuk memantau penyakit-penyakit lain yang mungkin muncul sehingga dapat segera ditangani. Pemeriksaan lain yang mungkin kamu butuhkan untuk mengecek dampak SLE pada organ dalam adalah rontgen, USG, dan CT scan.[next]
Jenis-jenis Tes Darah yang Dapat Digunakan
Ada beberapa jenis tes darah yang biasanya dianjurkan jika dokter mencurigai kamu menderita SLE. Kombinasi dari hasil tes-tes tersebutlah yang dapat membantu mengonfirmasi diagnosis SLE.Tes antibodi anti-nuklir (anti-nuclear antibody/ANA)
Tes ini digunakan untuk memeriksa keberadaan sel antibodi tertentu dalam darah, yaitu antibodi anti-nuklir. Jenis antibodi ini merupakan ciri utama SLE. Sekitar 95% penderita SLE memiliki antibodi ini.Tetapi hasil yang positif tidak selalu berarti kamu mengidap SLE, jadi tes antibodi anti-nuklir tidak bisa dijadikan patokan untuk penyakit ini. Tes lain juga dibutuhkan untuk memastikan diagnosis.
Tes antibodi anti-DNA
Tes lain yang digunakan untuk memeriksa keberadaan antibodi tertentu dalam darah adalah tes anti-DNA. Adanya antibodi anti-DNA dalam darah akan meningkatkan risiko kamu terkena SLE.Jumlah antibodi anti-DNA akan meningkat saat SLE bertambah aktif. Karena itu, hasil tes kamu akan meningkat drastis saat kamu mengalami serangan yang parah.
Tetapi orang-orang yang tidak menderita SLE juga dapat memiliki antibodi ini.
Tes komplemen C3 dan C4
Dokter mungkin akan menganjurkan pemeriksaan tingkat komplemen dalam darah untuk mengecek keaktifan SLE. Komplemen adalah senyawa dalam darah yang membentuk sebagian sistem kekebalan tubuh. Level komplemen dalam darah akan menurun seiring aktifnya SLE kamu.Pemeriksaan Lanjut yang Dianjurkan Setelah Diagnosis SLE Positif
Penderita SLE memiliki risiko untuk terkena penyakit lain, misalnya gangguan ginjal atau anemia. Karena itu, pemantauan rutin untuk melihat dampak SLE pada tubuh orang yang positif mengidap SLE sangat dibutuhkan.Proses ini akan membantu dokter untuk memantau penyakit-penyakit lain yang mungkin muncul sehingga dapat segera ditangani. Pemeriksaan lain yang mungkin kamu butuhkan untuk mengecek dampak SLE pada organ dalam adalah rontgen, USG, dan CT scan.[next]
Faktor risiko penyakit lupus
Meskipun para doker tidak mengetahui apa yang menyebabkan lupus pada banyak kasus, mereka telah mengidentifikasi faktor apa saja yang meningkatkan risiko penyakit ini, antara lain:- Jenis kelamin
- Lupus lebih umum pada wanita.
- Usia
- Meskipun lupus dapat berefek pada segala usia, termasuk bayi, anak dan orang dewasa, tetapi lupus paling umum terdiagnosis pada mereka yang berusia antara 15 sampai 40 tahun.
- Ras
- Lupus umumnya terdapat pada ras Afrika, Hispanics dan Asia.
- Sinar matahari
- Terkena sinar matahari dapat membawa pada lupus kulit atau memicu respon internal pada mereka yang rentan.
- Obat tertentu
- Obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan drug-induced lupus. Banyak obat yang secara potensial dapat memicu lupus, sebagai contoh antara lain adalah antipsychotic chlorpromazine; obat tekanan darah tinggi, seperti hydralazine; obat tuberculosis isonoazid dan obat jantung procainamide. Biasanya membutuhkan jangka waktu penggunaan dalam beberapa bulan sebelum gejala timbul.
- Terinfeksi virus Epstein-Barr
- Merupakan virus yang biasanya tertidur di dalam sel dari sistem imun kamu meskipun tidak jelas alasan mengapa dan apa yang membuat virus tersebut aktif kembali.
- Terkena zat kimia
- Beberapa studi menunjukkan bahwa mereka yang bekerja dan rentan terekspos merkuri dan silica memiliki peningkatan risiko lupus. Merokok juga dapat meningkatkan risiko mengalami lupus.
[next]
Cara Mengobati Lupus
SLE tidak bisa disembuhkan. Tujuan pengobatannya adalah untuk mengurangi tingkat gejala serta mencegah kerusakan organ pada penderita SLE.Beberapa puluh tahun yang lalu, SLE dipandang sebagai penyakit terminal yang berujung kepada kematian. Ketakutan ini disebabkan oleh banyaknya penderita pada saat itu yang meninggal dunia akibat komplikasi dalam kurun waktu 10 tahun setelah didiagnosis mengidap SLE.
Tetapi kondisi pada zaman sekarang sudah jauh lebih baik. Berkat pengobatan SLE yang terus berkembang, hampir semua penderita SLE saat ini dapat hidup normal atau setidaknya mendekati tahap normal. Bantuan dan dukungan dari keluarga, teman, serta staf medis juga berperan penting dalam membantu para penderita SLE dalam menghadapi penyakit mereka.
Mengingat perkembangan penyakit semakin banyak jenisnya dan gejalanya juga terbilang mirip-mirip maka Pentingnya Mengetahui Gejala Penyakit Lupus dan Cara Penanganannya ini menjadi wajib jika kamu ingin terhindar dari penyakit lupus ini.