rumpibanget.blogspot.com - Ada berita unik nih sobat rumpibanget.blogspot.com. Dusun Ulutaue yang terdapat di Kecamatan Mare, Bone, Sulawesi Selatan bisa dikatakan sebagai salah satu desa terunik di Indonesia. Apa yang membuatnya unik? Biasanya manusia memiliki 20 jari di tangan dan kaki, namun di sebuah kabupaten di Bone, Sulawesi Selatan, satu rumpun keluarga, sejak turun temurun mengalami kelainan pada jari tangan dan kaki. bentuknya jari-jarinya seperti capit kepiting, Fenomena Manusia Kepiting di Kampung Bone, Indonesia
Di desa ini, nyaris seluruh penduduknya memiliki 'jari-jari kepiting'. Mulai dari masyarakat yang berusia lanjut hingga anak-anak di bawah lima tahun memiliki jari-jari yang terbelah menjadi dua hingga mirip capit kepiting.
"Sejak lahir jari ibu saya sudah begitu. Ada cuman terbelah dua ataupun tiga, namun tidak semua anak atau cucu dia memiliki jari seperti kepiting. Seperti saya dan anak saya, alhamdulillah utuh, namun beberapa keluarga saya yang lainnya ada yang utuh dan ada juga yang jarinya seperti kepiting," begitu cerita salah satu warga setempat
Bagi masyarakat setempat, fenomena 'jari kepiting' ini dianggap sebagai kutukan bagi mereka yang berasal dari garis keturunan yang sama. Namun dari sisi ilmiah, hal ini dianggap sebagai penyakit atau kelainan jari tangan dan kaki lantaran asupan gizi yang kurang sejak usia dalam kandungan.
Meski memiliki 'keunikan' yang terbilang langka, masyarakat Dusun Ulutaue tak pernah malu dengan warga desa lainnya.
Hasnia bercerita, keluarganya kerap menjadi pusat perhatian masyarakat ketika seluruh anggota keluarga berkumpul bersama. Kendati memiliki keterbatasan, mereka mampu melakukan aktifitas seperti makan, mencuci, bermain dan banyak hal lain layaknya manusia normal yang memiliki 20 jari. "Kalau bekerja seperti manusia normal, memasak, makan, dan sebagainya tidak ada yang terasa ganjil mungkin karena sudah terbiasa," tambahnya.
Bahkan hal ini sudah dianggap biasa. Mereka tak pernah mengeluh walau terkadang kondisi tersebut mempersulit pekerjaan mereka sehari-hari sebagai nelayan.
Akibat keanehan pada jari-jari mereka, sebagian warga desa lain takut bergaul dengan masyarakat Desa Ulutaue. Akhirnya, kawasan ini pun menjadi terasing dan diberi julukan sebagai 'Kampung Manusia Kepiting' oleh masyarakat sekitar.
Warga asal Dusun Ulutaue, Desa Mario, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone ini tidak tahu penyebab kelainan yang diderita keluarganya. Di dalam keluarga itu ada 15 orang yang memiliki jari 'kepiting'. Mereka menganggap hal itu sebagai takdir Tuhan, tanpa pernah malu dengan warga lainnya. Fenomena Manusia Kepiting di Kampung Bone, Indonesia, pun menyebar dengan pesat, semoga dengan seiring berkembangnya jaman dan ilmu penegtahuan, orang-orang awam khususnya didesa tertinggal semakin membuka pikirannya bahwa hal-hal semacam itu hanyalah gen ataupun penyakit menurun saja, bukan kutukan ato apalah.