rumpibanget.blogspot.com - Ketika Bung Karno dibuang oleh Belanda, beliau selalu bertapa. Bung Karno pernah bertapa di Pelabuhan Ratu, tepatnya di Taman Bung, antara Karanghawu dan Hotel Samudera Beach. Selain itu juga di Bangka, Prapat, Petilasan Jayabaya, Trowulan, Ende, dan lain-lain. hal ini diungkapkan oleh paranormal sekaligus politisi terkemuka bernama Permadi Satrio Wiwoho.
Ayah dan kakek moyang Bung Karno yang kebetulan berdarah Majahpahit, sementara dari nenek atau ibu berasal dari keturunan Raja Buleleng dan ada juga yang berasal dari kerajaan Singosari, dan karena silsilah keluarga itulah Bung Karno mendapatkan banyak benda pusaka.
Selain bertapa, Bung Karno juga dikenal dengan sosok yang gemar mengoleksi benda pusaka, beliau banyak mendapat benda pusaka tersebut dari orang lain yang pernah bertemu maupun berinteraksi dengannya. Cerita Permadi Tentang Tongkat dan Keris Pusaka Soekarno.
Namun dari semua koleksi benda pusaka yang dimiliki Bung Karno ada satu benda pusaka yang menjadi favorit Bung Karno, dan hanya beliau sendirilah yang mengetahui benda pusaka yang menjadi andalan sekaligus favorit baginya. Beberapa keris Bung Karno sekarang dimiliki oleh Permadi, jumlahnya enam keris.
Namun dari semua koleksi benda pusaka yang dimiliki Bung Karno ada satu benda pusaka yang menjadi favorit Bung Karno, dan hanya beliau sendirilah yang mengetahui benda pusaka yang menjadi andalan sekaligus favorit baginya. Beberapa keris Bung Karno sekarang dimiliki oleh Permadi, jumlahnya enam keris.
"Keris Kiai Sabdodadi, Pring Pethuk, termasuk cincin. Saya memperoleh dari ajudan Bung Karno bernama Mbah Marmo. Puluhan tahun mencari orang yang tepat baru beberapa bulan diserahkan ke saya," katanya. [Dikutip Dari : news.viva.co.id]Benda pusaka peninggalan Presiden Indonesia yang pertama ini kini telah dibuatkan tempat khusus untuk mengurus ratusan benda-benda pusaka peninggalan bapak Ir.Soekarno. tempat khusus inipun dikelola oleh Guruh Soekarnoputra, sebagai Ketua Yayasan Bung Karno sejak 1978.[next]
Ayah dan kakek moyang Bung Karno yang kebetulan berdarah Majahpahit, sementara dari nenek atau ibu berasal dari keturunan Raja Buleleng dan ada juga yang berasal dari kerajaan Singosari, dan karena silsilah keluarga itulah Bung Karno mendapatkan banyak benda pusaka.
Alumni Fakultas Arkeologi Universiteit van Amsterdam, Belanda, ini menyampaikan kebanyakan benda pusaka Bung Karno didapat dari para leluhur, Istana Merdeka, Istana Bogor, Batutulis dan lainnya. Bentuknya beragam, misal keris, tombak, tongkat komando dan sebagainya.
"Bung Karno memang punya berbagai model tongkat komando. Tetapi yang paling sering hanya satu atau dua. Yang paling sering dibawa, tongkat dan keris yang ada di ruang hening," ujar Permadi.Benda pusaka tersebut beberapa masih ada di istana dan keluarga, Bung Karno mengumpulkan benda pusakanya mulai dari muda hingga menjadi presiden indonesia dan setelah menjadi presiden. jumlah benda pusakanya masih terus diinventarisasi dan belum pernah dipamerkan. Cerita Permadi Tentang Tongkat dan Keris Pusaka Soekarno.